Cekakak Jawa
Javan Kingfisher
Halcyon cyanoventris (Vieillot, 1818) Linnaeus, 1758
Halcyon cyanoventris (Vieillot, 1818) Linnaeus, 1758
Deskripsi
Burung berukuran sedang (25cm), berwarna sangat gelap. Dewasa kepala, coklat tua, tenggorokan dan kerah coklat. Perut dan punggung biru-ungu, penutup sayap hitam, bulu terbang biru terang. Bercak putih pada sayap terlihat sewaktu terbang. Remaja; tenggorokan keputih-putihan.
Iris coklat tua, paruh dan kaki merah.
Burung berukuran sedang (25cm), berwarna sangat gelap. Dewasa kepala, coklat tua, tenggorokan dan kerah coklat. Perut dan punggung biru-ungu, penutup sayap hitam, bulu terbang biru terang. Bercak putih pada sayap terlihat sewaktu terbang. Remaja; tenggorokan keputih-putihan.
Iris coklat tua, paruh dan kaki merah.
Suara
Jernih berdering: “cii-rii-rii-rii” atau “cri-crii-crii” dan suara lain yang mirip Cekakak belukar.
Jernih berdering: “cii-rii-rii-rii” atau “cri-crii-crii” dan suara lain yang mirip Cekakak belukar.
Tempat hidup dan Kebiasaan
Tersebar luas dan tidak jarang di lahan terbuka dekat dengan air bersih, sampai pada ketinggian 1000 m di Jawa dan Bali. Telah hilang dari beberapa tempat yang sering dikunjungi. Bertengger pada cabang rendah pohon yang terisolasi atau pada tiang di lahan rumput yang terbuka. Memburu serangga dan mangsa lain. Jarang sekali berburu di atas air. lebih pendiam dibanding cekakak sungai.
Tersebar luas dan tidak jarang di lahan terbuka dekat dengan air bersih, sampai pada ketinggian 1000 m di Jawa dan Bali. Telah hilang dari beberapa tempat yang sering dikunjungi. Bertengger pada cabang rendah pohon yang terisolasi atau pada tiang di lahan rumput yang terbuka. Memburu serangga dan mangsa lain. Jarang sekali berburu di atas air. lebih pendiam dibanding cekakak sungai.
Status
Daftar merah IUCN : Resiko Rendah (LC)
Perdagangan internasional : -
Perlindungan : UU No. 5/1990, PP No. 7/1999
Sumber: http://www.kutilang.or.id/
Daftar merah IUCN : Resiko Rendah (LC)
Perdagangan internasional : -
Perlindungan : UU No. 5/1990, PP No. 7/1999
Sumber: http://www.kutilang.or.id/